

Lampung – Pada kesempatan kali ini, Yayasan RMA memberikan penyuluhan dan pembinaan untuk para petani di daerah Lampung Barat, tepatnya di Liwa dan Kabupaten Pesisir Barat.

Liwa adalah ibu kota Kabupaten Lampung Barat. Sebuah daerah yang bersejarah dengan julukan “Liwa Kota Berbunga” yang berada di tengkuk Pegunungan Bukit Barisan Selatan. Liwa terletak di jalan simpang yang menghubungkan tiga provinsi, yaitu Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Liwa berada di pegunungan dengan hawa yang sejuk dan panorama yang indah seluas sekitar 3.300 hektare.

Liwa merupakan eksotisme bagi para pencinta alam. Liwa mencakup beberapa pekon (kelurahan) yang dikelilingi oleh hijaunya bukit-bukit. Dari kejauhan, kebiruan Gunung Pesagi, gunung tertinggi di Lampung (3.262 mdpl), menambah eloknya kota. Sejak dulu, Liwa terkenal sebagai tempat pemukiman yang menyenangkan, aman, dan damai bagi semua orang.

Yayasan RMA mengunjungi sejumlah lahan pertanian di Liwa, Lampung Barat, dimana kegiatan ini dilakukan pada tanggal 22 – 25 Desember 2021.

Banyak lahan yang rusak dan kurang produktif akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan berkelanjutan, sehingga mengakibatkan tanah menjadi asam serta pupuk tidak diserap maksimal oleh tanaman.

Para petani disini mengeluhkan tentang kondisi lahannya dan benar-benar sangat membutuhkan pengetahuan serta arahan untuk memaksimalkan hasil panennya.

Mikroorganisme berperan penting dalam mengurai unsur hara agar tersedia bagi tanaman, sehingga dibutuhkan perlakuan untuk mempertahankan ketersediaannya di tanah. “Banyak petani yang tidak mengerti tentang keseimbangan alam, pemupukan yang dilakukan pun tidak berimbang, jadi jasad renik (mikroorganisme) yang tersedia di tanah pada mati, sehingga untuk menghidupkannya lagi adalah dengan menerapkan metode organik“, begitu penjelasan dari Bapak Hendar Matori selaku Kabag Pertanian (RMA Farm) Yayasan RMA.

Lahan sawah di daerah ini kurang subur, karena lumpurnya sangat dangkal. Menurut Bapak Hendar Matori, kesuburan tanah sawah terukur dari kedalaman lumpur. Semakin dalam lumpurnya, maka akan semakin subur. Namun, dengan penerapan sistem pertanian organik semua bisa diperbaiki, asalkan petani teliti dan cermat dalam mengolah lahannya.

Pada kegiatan ini Yayasan RMA juga memberikan solusi untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman dengan pestisida organik yang ramah lingkungan, sehingga tanah tidak mengandung unsur-unsur kimia yang bersifat racun bagi tanaman.

Menjadi petani yang menerapkan pertanian organik bukanlah hal yang mudah, namun sudah sejatinya para petani adalah orang-orang istimewa yang bekerja tanpa kenal lelah dengan rasa ikhlas yang tinggi, yang senantiasa berusaha memaksimalkan hasil tanpa merusak lahan, juga hasilnya baik untuk kesehatan, terutama untuk generasi penerus bangsa.

Pemerintah telah mencanangkan Program “Go Organik” sejak tahun 2010, untuk itu butuh peran dari seluruh kalangan masyarakat untuk turut serta mendukung program ini selain untuk melestarikan warisan kebudayaan bangsa, juga untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
