
Pendampingan
Kelompok Wanita Tani
(KWT)
Sebagai wilayah yang memiliki kekayaan alam yang begitu luar biasa dan dianugerahkan iklim tropis, tentunya tanah air yang kita cintai ini pasti bisa terus memperkuat ketahanan pangan. Seluruh lapisan masyarakat seharusnya memiliki peran penting dalam hal ini, selain untuk mendukung ketahanan pangan juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi rumah tangga.
Di sektor pertanian, tak hanya kaum pria saja yang berperan, tapi juga kaum wanita memiliki peran penting. Seperti kunjungan Yayasan RMA ke Desa Srikaton, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Di desa ini terdapat Kelompok Wanita Tani (KWT) bernama “SRIKANDI” yang berkiprah di sektor pertanian khususnya tanaman palawija.

Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan salah satu wadah masyarakat yang dikhususkan bagi kaum wanita untuk melakukan kegiatan di sektor pertanian. Dengan adanya wadah ini, para kaum wanita sering mengadakan perkumpulan, berdiskusi membahas hal-hal terkait perencanaan dan perkembangan kegiatan pertanian yang dilakukan untuk mendukung kesejahteraan, juga membahas tentang kendala yang dihadapi.
Kelompok Wanita Tani (KWT) juga berfungsi sebagai wadah pembelajaran untuk mendapatkan berbagai keterampilan, karena kaum wanita yang tergabung di dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) memiliki peran ganda, selain sebagai ibu rumah tangga juga memiliki peran yang lain dalam mendukung kesejahteraan ekonomi rumah tangga, yaitu dengan bertani.

Kelompok Wanita Tani (KWT) “SRIKANDI” sangat bersemangat dan terus berperan aktif dalam menopang pendapatan keluarga dengan menanam tanaman sayuran dan palawija. Kegiatan yang dilakukan sangat membantu perekonomian keluarga selama masa pandemi COVID-19 yang memang terdampak dalam pendapatan rumah tangga. Mereka juga membangun rumah hijau yang bernama Rumah Bibit yang ditanami berbagai macam bibit sayuran.

Tak ayal, harga pupuk yang terus melambung tinggi cukup membuat pusing kaum ibu-ibu ini, sampai mereka kesulitan akan modal produksi. Mereka sangat membutuhkan solusi bagaimana cara untuk menekan biaya modal tapi juga secara nyata dapat meningkatkan hasil dari tanaman yang dibudidayakan.

Pada acara ini, Yayasan RMA memberikan pengetahuan cara menggunakan pupuk secara efektif dan efisien. Selain menggunakan formulasi pupuk yang berimbang, nutrisi tanaman juga dapat berasal dari memanfaatkan bahan-bahan alami yang dikomposkan atau juga bisa menggunakan pupuk kandang.

Yayasan RMA juga memberikan tips kepada para ibu-ibu ini mengenai cara menanam, mengolah lahan serta pemahaman tentang hal-hal yang berkaitan dengan pasca panen sehingga dapat meminimalkan kendala yang berdampak pada kestabilan harga pasaran. Hal ini sejalan dengan fakta bahwa ketika melakukan panen pada umumnya harga jual sayuran akan melonjak turun disaat banyaknya hasil panen dari tanaman yang dibudidayakan.
Kelompok wanita tani (KWT) “SRIKANDI” sangat berharap kegiatan pertanian mengenai sayuran dan palawija ini menjadi perhatian dari pemerintah baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah desa, sehingga nantinya bisa berkembang lebih pesat serta dapat meningkatkan perekonomian keluarga.

Tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah Yayasan RMA akan bekerjasama dengan Dinas Pertanian setempat untuk membina Kelompok Wanita Tani (KWT) agar mendapatkan pengetahuan serta keterampilan di bidang Pertanian khususnya tanaman Palawija. Tentu saja ibu-ibu pengurus Kelompok Wanita Tani (KWT) “SRIKANDI” sangat antusias dan setuju.
Dengan adanya acara ini Yayasan RMA berharap para wanita bisa lebih giat untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional dengan memberdayakan lahan seberapapun luasnya agar mendapatkan manfaat dalam menyokong ekonomi.
