
Sebagai anak bangsa yang menjadi generasi penerus tentu kita punya kewajiban moral dan tanggung jawab untuk melestarikan kebudayaan warisan nenek moyang sendiri. Memang sangat disayangkan, ketika ada anak bangsa yang melestarikan budayanya sendiri malah dianggap kuno, dipermalukan, dan ditertawakan, namun ketika negara sebelah mengklaim budaya Indonesia sebagai miliknya, barulah semua orang pada ribut, baru sadar akan budayanya sendiri.
Budaya adalah alat interaksi sosial yang efektif. Budaya mampu memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, karena di dalam budaya tentunya mengandung nilai-nilai historis dan makna yang dapat mengokohkan kepribadian bangsa.
Masyarakat Jawa memiliki adat dan tradisi yang unik dan kuat. Setiap acara yang dilakukan ada upacara adat/ritual dan pastinya terdapat aneka ubo rampe seperti bunga berwarna-warni juga makanan yang disajikan yang beraneka ragam dan rasa. Orang Jawa menyelipkan tujuan dan doa pada ubo rampe dan makanan yang disajikan, sehingga mengandung nilai-nilai kehidupan yang menjadi tradisi turun-temurun dalam budaya Jawa.
Orang barat memperkenalkan bunga sebagai simbol komunikasi yang efektif, mereka sering mengatakan “say it with flower”. Sedangkan nenek moyang kita, jauh sebelum itu sudah memperkenalkan dan menggunakan bunga dalam kebudayaannya. Bunga termasuk perlengkapan penting di dalam upacara adat Jawa, selain memiliki nilai seni yang tinggi juga berisikan filosofi yang sangat tinggi maknanya.