Budidaya Kelinci

Budidaya Kelinci

Siapa sangka berternak kelinci adalah salah satu usaha yang hasilnya sangat menjanjikan, namun merawat dan membesarkan kelinci juga butuh ketelitian. Seiring meningkatnya ragam kuliner di tanah air, tentu saja permintaan pasar akan daging kelinci juga semakin meningkat, hal ini tentunya menjadi peluang besar bagi para peternak kelinci.

RMA Foundation (Yayasan Rakai Mataram Agung) juga membudidayakan kelinci, selain hasilnya untuk mensuplai kebutuhan pasar daging kelinci, juga melakukan pembibitan kelinci untuk dipasok ke peternak kelinci lainnya.

Pertumbuhan kelinci sangat cepat, sehingga tidak perlu menunggu waktu lama untuk panen. Banyak sekali jenis kelinci yang bisa dipilih untuk dibudidayakan, sehingga perlu diperhatikan ketika memilih bibit kelinci, karena kelinci yang sehat akan menghasilkan anakan yang sehat pula.

Bibit Kelinci
Ciri-ciri bibit kelinci yang sehat bisa dilihat dari tubuh kelinci yang tegap, memiliki gerakan yang lincah, mata bersih, hidung tidak mengeluarkan cairan, bulu serta bagian anus tidak kotor dan memiliki nafsu makan yang baik. Bibit kelinci dipilih yang telah berusia 6—8 bulan, karena di usia ini kelinci siap untuk melakukan reproduksi.

Kandang Kelinci
Siapkan kandang yang baik dan nyaman dengan ventilasi udara yang baik bagi kelinci. Kandang untuk kelinci ada yang terbuat dari bambu, kayu, besi, galvanis, stainless steel, dsb, selanjutnya dapat dipilih bahannya sesuai modal yang dimiliki. Untuk mengoptimalkan luasan tempat yang digunakan untuk beternak kelinci, kita bisa memanfaatkan kandang yang bertingkat agar kelinci bisa muat lebih banyak.

Selain itu, perhatikan juga pencahayaan dan suhu tempat. Pada umumnya kelinci membutuhkan pencahayaan selama kurang lebih 12 jam dengan suhu sekitar 19—21°C.

Pemisahan Kelinci Jantan dan Betina
Kelinci jantan dan betina harus dipisah agar tidak terjadi perkawinan campur, sehingga bisa memaksimalkan hasil anakan kelinci yang akan dibudidayakan. Untuk mengenali kelinci jantan dan betina dengan mudah kita bisa melihat dari bentuk fisiknya.

Kelinci jantan memiliki testikel dan bertubuh lebih kecil bila dibandingkan dengan kelinci betina. Kelinci jantan bertubuh lebih ringan dan gesit. Sedangkan kelinci betina biasanya lebih mudah temperamen dan kepalanya bulat seperti bola.

Pakan
Makanan untuk kelinci yang baik adalah sayuran dan buah-buahan, diantaranya adalah daun sawi, daun ubi (ketela), wortel, pepaya, ubi, dsb. Kelinci merupakan hewan yang aktif di malam hari, maka pemberian pakan juga harus dilakukan 2 sampai 3 kali di malam hari.

Reproduksi Kelinci
Setelah kelinci jantan dan betina dipisah, maka tahap selanjutnya kelinci dikawinkan. Usia kelinci yang ideal untuk reproduksi adalah 8 bulan.

Cara mengawinkan kelinci sangat mudah, yaitu dengan menempatkan kelinci betina ke dalam kandang kelinci jantan. Hal ini dilakukan agar kelinci jantan dapat lebih percaya diri dan nyaman karena telah menguasai kandangnya.

Setelah kawin, pindahkan kembali kelinci betina ke dalam kandangnya dan biarkan istirahat selama 15 menit lalu masukkan lagi ke dalam kandang kelinci jantan. Lakukan hal ini sampai kelinci betina menghindar dari kelinci jantan, dan tempatkan kembali ke dalam kandangnya semula.

Kelinci Hamil dan Menyusui
Setelah satu minggu, kelinci betina akan memiliki nafsu makan yang bertambah, sehingga perlu diperhatikan dalam pemberian pakannya. Masa kelinci hamil sampai melahirkan adalah 1 bulan (30 hari). Biasanya 3 hari sebelum melahirkan, kelinci betina akan mengumpulkan apapun yang ada di kandangnya, menyiapkan tempat untuk bayi-bayinya yang akan segera lahir.

Setelah bayi kelinci lahir, kelinci akan menyusui anak-anaknya. Jika banyak bayi kelinci yang lahir, proses menyusui haruslah dibantu oleh peternak, dengan cara menitipkan bayi kelinci pada kelinci betina lain yang juga sedang menyusui. Secara alami, proses menyusui ini berlangsung sekitar 8 minggu, namun dalam beternak kelinci proses menyusui ini hanya berlangsung sekitar 20—25 hari saja, setelah itu diberikan nutrisi dan vitamin.

Yayasan Rakai Mataram Agung menggunakan Nutrisi Ternak Organik yang diproduksi sendiri, anda bisa memesan dengan menghubungi kami. Admin Yayasan RMA 082136297786. Pesan sekarang.

Panen
Untuk mensuplai kebutuhan pasar daging, kelinci dapat dipanen ketika telah berusia 3—4 bulan, sedangkan untuk indukan/bibit bisa dipanen di usia 10—12 bulan.

Kotoran dan urin kelinci juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, selengkapnya klik disini.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.

  • Post category:Acara/Kegiatan
  • Reading time:10 mins read